• Senin, 22 Desember 2025

Kisah Penuh Inspirasi Muhammad Rahmani Abduh, Tukang Sapu Kampus UIN Antasari Lolos Seleksi Dosen CPNS

Photo Author
Indra Zakaria
- Minggu, 19 Januari 2025 | 09:02 WIB
INSPIRATIF: Muhammad Rahmani Abduh, 25 tahun, saat menyapu taman kampus UIN Antasari Banjarmasin, Jumat (17/1) pagi. (Foto: RIYAD DAFHI RIZKI/RADAR BANJARMASIN)
INSPIRATIF: Muhammad Rahmani Abduh, 25 tahun, saat menyapu taman kampus UIN Antasari Banjarmasin, Jumat (17/1) pagi. (Foto: RIYAD DAFHI RIZKI/RADAR BANJARMASIN)

Namun, langkahnya terhenti bahkan sebelum seleksi awal. Ia dinyatakan gagal karena kesalahan teknis dalam penulisan format surat lamaran. "Format surat lamaran saya ternyata salah. Itu jadi pelajaran besar buat saya."

Kegagalan berikutnya terjadi saat ia mencoba menjadi dosen di Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) setelah menuntaskan S2. Proses seleksi berlangsung ketat hingga tahap akhir, tetapi Abduh harus menerima kenyataan pahit.

Ia kalah bersaing dengan kandidat lain yang telah menjadi dosen tetap di kampus tersebut. "Tersisa dua orang, sementara hanya ada satu formasi. Saingan saya memang lebih berpengalaman," ujarnya.

Meski demikian, kegagalan itu tidak membuat Abduh terpuruk. Hingga pada 2024, UIN Antasari membuka lowongan untuk posisi dosen. Kesempatan ini menjadi momen yang dinanti Abduh.

Sebanyak 18 peserta mendaftar, namun hanya ada dua posisi yang tersedia. Abduh tahu persaingan ini tidak mudah. Ia mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, bahkan mengikuti bimbingan belajar demi memantapkan penguasaan materi tes CPNS.

Kerja keras itu membuahkan hasil. Setelah melewati serangkaian ujian, Abduh dinyatakan sebagai satu dari dua orang yang lolos.

Abduh merasa begitu bahagia bisa menjadi dosen di tempat yang telah membentuk dirinya—kampus tempat ia menimba ilmu sekaligus mengabdi sebagai petugas kebersihan.


Benih Kebaikan
Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan Keuangan dan Kepegawaian UIN Antasari, Moh Junaidin bangga atas pencapaian Abduh.

Baca Juga: Yamaha Aerox Alpha Ready Stock di Kalselteng, Harga Mulai Rp32 Jutaan OTR Banjarmasin, Tipe Tertinggi Pakai Turbo Rp40 Jutaan

"Saya baru beberapa bulan bertugas di kampus ini. Awalnya, saya sering melihat Abduh sibuk membersihkan taman. Dia terlihat begitu sederhana."

Namun, di balik kesederhanaannya, Junaidin baru mengetahui bahwa Abduh adalah lulusan magister.

"Selama ini dia tidak pernah bilang. Sederhana sekali anak ini," imbuhnya.

Baca Juga: Soal Rencana Pembangunan Rest Area di Jalur Alternatif Banjarbaru-Batulicin, Ini Kata Bupati Tanah Bumbu Terpilih

Junaidin menegaskan, kelulusan Abduh menjadi dosen bukan karena bantuan pihak kampus, melainkan hasil kerja keras dan kebaikan yang telah Abduh tanam selama ini.

"Tes ini dibuka secara nasional. Kampus tidak mungkin membantu seseorang kalau orang itu tidak membantu dirinya sendiri. Abduh telah melakukannya—membantu dirinya sendiri dengan benih kebaikan yang ditebarkannya," kata Junaidin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X