• Senin, 22 Desember 2025

Anggap Urusan Keluarga, Sultan Khairul Saleh Tidak Terganggu Penobatan Cevi Sebagai Raja Kebudayaan Banjar

Photo Author
- Kamis, 22 Mei 2025 | 10:15 WIB
Sultan Khairul Saleh menanggapi santai polemik penobatan Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar. (Foto: Muhammad Oscar Fraby/Radar Banjarmasin)
Sultan Khairul Saleh menanggapi santai polemik penobatan Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar. (Foto: Muhammad Oscar Fraby/Radar Banjarmasin)

 

Polemik penobatan Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar, ditanggapi santai Sultan Khairul Saleh. Anggota Komisi XIII DPR RI ini tak mau memperpanjang masalah dengan dilantiknya Cevi oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, beberapa waktu lalu.

Khairul Saleh bahkan mengaku tidak merasa terganggu sama sekali dengan penobatan Cevi sebagai Raja Kebudayaan Banjar. “Tak ada masalah. Saya tak ada terganggu. Apalagi Cevi ini masih keluarga kita,” ujar Bendahara Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga: Pangeran Cevi: Yang Mengaku-ngaku Sebagai Sultan Banjar Akan Dituntut Pasal Penipuan

Menurutnya, kejadian ini merupakan urusan keluarga yang seharusnya tak terlalu dibesarkan. Mantan Bupati Banjar ini yakin persoalan tersebut akan selesai dengan sendirinya.

“Jadi anggap saja ini urusan keluarga. Artinya nanti akan selesai dengan sendirinya. Masyarakat juga bisa saja menilai,” yakinnya.

Khairul Saleh menambahkan, penobatan Cevi sebagai Raja Kebudayaan Banjar pada 6 Mei 2025 di Jakarta, memang sudah banyak menuai reaksi dari berbagai kalangan. Khususnya di Kalsel. Ia menegaskan tak perlu lagi banyak memberi komentar terkait hal tersebut. Terlebih, sebutnya, ia tak mau polemik ini akan semakin panas.

“Komentar-komentar dari kerabat, para adipati, antropolog, sejarawan sudah jelas. Jadi kira-kira ulun (saya, red) tak perlu banyak lagi komentar,” tutupnya.

Sebelumnya, Kesultanan Banjar Kalimantan menolak dinobatkannya Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.

Juru bicara dari 13 Adipati Kesultanan Banjar, H Nurmaulana menyatakan dengan tegas menolak penobatan tersebut.

“Kami para Adipati (Pemangku Adat) dan juga atas nama kerabat dan zuriah Kesultanan Banjar menyampaikan maklumat keberatan atas upaya sepihak penobatan saudara Cevi Yusuf Isnendar atas gelar apapun yang bersangkutan demi Kehormatan Kesultanan dan Masyarakat Adat Banjar,” ungkapnya kepada Radar Banjarmasin, Jumat (9/5/2025).

Maulana menyebut gelar Raja yang diberikan kepada Cevi Yusuf Isnendar tidak melalui proses yang seharusnya. “Karena yang bersangkutan (Cevi Yusuf Isnendar, red) tidak berada dan dikenal di tengah masyarakat Banjar. Cevi Yusuf Isnendar lahir dan besar, serta berdomisili di Cianjur, Jawa Barat,” tambahnya.

Pihaknya juga menegaskan perlunya koreksi terkait gelar Pangeran yang diklaim oleh Cevi. “Gelar Pangeran yang disandangkan pada nama Cevi Yusuf Isnendar tidak pernah diberikan atau dianugerahkan oleh Kesultanan Banjar,” sambungnya.

Namun, pihaknya mengakui bahwa dalam catatan silsilah Kesultanan Banjar, Cevi Yusuf Isnendar memang masih keturunan Pangeran Hidayatullah dari jalur ibu (matrilineal).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X