Tiga tahun kepemimpinan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib Said Ismail telah membawa perubahan dan perkembangan positif dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Salah satunya bidang pendidikan dan kesehatan.
===
Sugianto dan Habib Said Ismail telah berhasil merealisasikan berbagai target dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi dan keterjangkauan akses kesehatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di bidang pendidikan, selama tiga tahun terakhir dapat terlihat jelas sejumlah peningkatan. Pada tingkat SMA, pemerintah berhasil membanguna 175 ruang kelas baru, 86 laboratorium, 18 perpustakaan, 108 rehabilitasi gedung sekolah, dan 42 pembangunan sanitasi.
”Ini angka sementara, karena pemerintah terus melakukan peningkatan di bidang ini, khususnya penambahan sarana dan prasarananya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Slamat Winaryo.
Peningkatan juga terjadi pada Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kotor (APK). Pada tahun 2016-2017 APK ada pada angka 80,23 persen dan APM 77,53 persen. Kemudian, pada 2017-2018 meningkat, di mana APK pada angka 87,91 persen dan APM naik menjadi 77,54 persen, dan pada 2018-2019 APK mencapai 92,38 dan APM 77,56. Capaian itu sudah melampaui target RPJMD yang hanya 77,52 persen untuk APM.
Selain itu, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dalam beberapa tahun juga mengalami peningkatan. Buktinya, tahun ini Kalteng mampu melaksanakan UNBK dengan tingkat kelulusan 100 persen di jenjang SMA.
Hal itu tidak lepas dari pengadaan komputer selama tiga tahun terkahir yang mampu mencapai 4.162 unit yang bersumber dari APBD, APBN, dan bantuan pihak ketiga, dalam hal ini CSR.
Kemajuan di bidang pendidikan berdampak besar terhadap prestasi yang dihasilkan. Pada UNBK tahun ajaran 2017-2018 tercatat hanya empat siswa yang mampu memperoleh nilai ujian sempurna alias nilai 100. Namun, pada tahun ajaran 2018-2019 prestasi itu naik drastis hingga 500 persen, dengan 20 siswa mampu memperoleh nilai sempurna.
”Bahkan, sekarang ini prestasi guru dan siswa dalam berbagai ajang terus bertambah. Tidak hanya pada tingkat nasional, namun juga pada tinggkat internasional,” ucapnya.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah juga meningkatkan kucuran Beasiswa Bidik Misi Kalteng Berkah, dengan harapan semakin banyak mahasiswa yang tecover bantuan ini.
Pada 2017 anggaran, beasiswa tersebut hanya sebesar Rp 12,172 miliar dengan sasaran 2.430 mahasiswa. Tahun ini anggaran untuk beasiswa disiapkan Rp 20 miliar dengan target 10 ribu orang.
”Ini menjadi komitmen pemerintah meningkatkan dunia pendidikan di Kalteng, mengingat untuk merealisasikan itu semua tidak hanya bicara sarana dan prasarana, tapi juga bantuan lainnya,” ujar Slamet.
Kemudian, di bidang kesehatan, pemerintah melakukan berbagai gebrakan untuk meningkatakan pelayanan dan keterjangkauan di bidang tersebut. Kepesertaan JKN-KIS di Kalteng dari 2016 – 2019 mengalami peningkatan signifikan. Pada 2016, kepersertaan hanya berkisara antara 10 ribu – 20 ribu, namun pada 2019 sudah mencapai 90 ribu.
Selain itu, jumlah dokter spesialis di rumah sakit terus bertambah. Pada tahun 2017, ada sekitar 215 orang, kemudian pada 2018 ada 277 orang, dan tahun ini sekitar 285 dokter spesialis.