• Senin, 22 Desember 2025

Menurut Sejumlah Pengusaha, Ini Kriteria Ideal Pemimpin Kotim

Photo Author
- Senin, 12 Agustus 2019 | 15:50 WIB

”Pembangunan Kotim tidak hanya berbicara tentang infrastruktur, tetapi juga berkaitan dengan fasilitas kelengkapan pelayanan publik. Pelayanan yang kurang, ayo segera dicari pemecahan solusinya. Kalau pemerintah bisa lakukan pembenahan menyeluruh, saya yakin kesejahteraan masyarakat Kotim akan terwujud,” ujarnya.

Selain mengedepankan kesejahteraan masyarakat, lanjutnya, sosok pemimpin Kotim ke depan diharapkan memiliki kreativitas tinggi serta melahirkan inovasi yang akan membawa dampak perubahan untuk pembangunan Kotim.

”Kita semua tahu Kotim ingin menjadi kota wisata, tetapi jujur saya tak bangga membawa tamu saya ke sini, karena masih banyak objek wisata yang harus dikembangkan. Ayo, siapa pun bupatinya bagaimana caranya terus berinovasi dan jangan pernah malu belajar dari kota-kota maju untuk diterapkan di Kotim,” ujarnya.

Dia menyadari, mengembangkan Kotim menjadi kota wisata memerlukan anggaran besar. Namun, hal itu bukan hambatan, karena jika pemimpin ke depan mau berinovasi dan bisa merangkul semua kalangan, kota wisata yang diidam-idamkan akan terwujud.

”Untuk membuat pembangunan daerah bisa maju, kita tidak harus selalu menggunakan dana APBD tetapi bagaimana pemimpin ke depan merangkul semua kalangan. Termasuk CSR untuk bekerja sama membangun daerah,” ujarnya.

Suprianti menambahkan, kota wisata tak akan pernah terpisah dengan pelaku UMKM, sehingga pemkab harus mendukung penuh semua kegiatan pelaku UMKM. Pelaku usaha tersebut dinilai berperan penting dalam pengembangan kota wisata

Terpisah, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Kotim Susilo mengatakan, pemimpin Kotim harus memiliki jiwa loyalitas yang tinggi terhadap masyarakat dari semua kalangan. ”Tidak pandang miskin atau kaya,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pemimpin Kotim selanjutnya harus memiliki pemikiran yang terbuka dan menerima segala masukan, serta mengedepankan musyawarah dalam setiap menjalani masalah dalam roda pemerintahan.

”Setiap ada masalah harus diselesaikan dengan kata mufakat, bukan mengorbankan masyarakat hanya untuk kepentingan sesaat, pribadi, maupun golongan tertentu,” tegasnya.

Di samping itu, harus memiliki jiwa satrio muryo, yakni seseorang yang  bisa mengabdikan dirinya dengan totalitas untuk rakyat, bukan untuk keluarga, kerabat, maupun tim suksesnya. Kemudian, bisa memberi contoh dan menempatkan diri serta mampu merangkul semua kalangan tanpa tebang pilih.

Suksesnya seorang pemimpin, lanjut Susilo, bisa terwujud apabila mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan segelintir orang. ”Apa pun yang dilakukan semua adalah dari rakyat untuk rakyat, bukan dari partai untuk partai,” ujarnya.

Susilo melanjutkan, pemimpin juga harus mampu melihat peluang yang mampu dikembangkan. Selain itu, dapat memberikan jaminan aspek hukum yang jelas terhadap investor untuk memberikan ruang gerak penuh dan terikat pada sebuah koridor pemerintahan yang jelas.

”Sumber daya manusia juga penting untuk diperhatikan. Tingkatkan SDM lokal dan usahakan pekerjakan tenaga lokal bukan dari luar daerah,” ujarnya.

Di samping itu, tambahnya, pengembangan infrastruktur yang merata hingga wilayah terpencil menjadi tantangan. Pasalnya, terwujudnya pembangunan yang merata akan berdampak terhadap pembangunan daerah. (hgn/ign)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X