SAMPIT – Bakal calon bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur (Kotim) ramai-ramai berebut dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sejumlah calon potensial secara resmi telah mendaftar untuk mengikuti penjaringan calon yang akan diusung partai berlambang banteng itu.
Sejak pendaftaran dibuka 20 September lalu, tercatat ada tujuh balon bupati-wakil bupati yang mendaftar. Mereka dari beragam latar belakang, mulai dari tokoh partai politik, tokoh masyarakat, sampai petahana.
Persaingan ketat bakal terjadi, mengingat sejumlah nama itu potensial diusung, baik dari kader PDIP maupun di luar itu. Sebut saja Jhon Krisli, Ferry Khaidir, dan Taufiq Mukri. Selain memiliki nama besar, mereka juga didukung modal finansial yang mumpuni. Ada juga nama Modika Latifah Munawarah, putri Bupati Kotim Supian Hadi.
Di luar balon yang resmi mendaftar, balon potensial lainnya yang diprediksi akan mengikuti penjaringan PDIP, yakni Agustiar Sabran, Halikinnor, dan Suprianti Rambat. Tiga nama itu juga tak bisa disepelekan. Mereka disebut-sebut sebagai calon kuat dalam Pilkada Kotim.
Semua pelamar itu berharap partai pemenang pemilu tersebut bisa mengusungnya untuk merebut kursi orang nomor satu di Kotim tahun depan. Dari pengamatan Radar Sampit saat para balon itu mendaftar ke PDIP, hanya Ferry Khaidir yang suasananya paling meriah.
Dibandingkan bakal calon lainnya yang rata-rata hanya bersama tim pemenangan, Ferry membawa seratus lebih pendukungnya. Tak tanggung-tanggung, dukungan itu datang dari internal PDIP Kotim sendiri, yakni dari 17 Pengurus Anak Cabang (PAC). Politikus muda itu seolah ingin pasang pengaruh dan menunjukkan betapa besarnya dukungan padanya.
”Saya berterima kasih kepada semua yang mendukung. Alhamdulillah, kami di sini diantar 17 PAC di Kotim. Harapan kami, dengan didampingi 17 PAC ini, dukungan rekomendasi untuk Ferry Khaidir bisa cepat dan terealisasi,” kata Yulhaidir, ayah Ferry yang mengantarnya saat mendaftar ke PDIP, Rabu (25/9) lalu.
Persaingan sengit bakal terjadi di antara para balon itu. Selain Ferry, balon lainnya juga punya kans yang sama besar, seperti Jhon Krisli, Taufiq Mukri, dan Modika. Tingkat elektabilitas dan modal finansial mereka jelas tak diragukan lagi.
Jhon Krisli, misalnya, meski saat pendaftaran ke PDIP tak semeriah Ferry, namanya sudah mengakar di kalangan warga Kotim. Modal sebagai Ketua DPRD Kotim selama dua periode membuat nilai tawarnya sangat besar. Dia juga dikenal vokal menyuarakan suara rakyat saat menjabat Ketua DPRD Kotim dan kerap bertentangan dengan Pemkab Kotim.
Balon lainnya, Taufiq Mukri, merupakan Wakil Bupati Kotim aktif. Ketua DPW PPP Kotim ini juga memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi. Selain didukung masyarakat akar rumput, dukungan tokoh padanya juga tak boleh diremehkan.
Meski usianya terpaut jauh dari pesaingnya, pengalaman mendampingi Supian Hadi selama dua periode menjadi modal besar. Selama menjabat Taufiq juga nyaris tak pernah tersandung masalah.
Modika, meski tergolong baru di dunia politik, namanya jelas tak bisa dianggap remeh. Hal itu bisa dilihat ketika dia terpilih menjadi anggota DPRD Kotim. Selain itu, namanya juga sempat diusulkan sebagai calon Ketua DPRD Kotim.
Dukungan dari sang ayah, Supian Hadi, juga tak bisa dipandang sebelah mata. Jaringan politik Supian di internal PDIP disebut-sebut sangat kuat. Karena itu, kendati saat mendaftar tergolong adem ayem, tak gegap gempita, Modika merupakan salah satu pesaing potensial.
Nama lainnya di luar balon yang sudah mendaftar juga akan jadi pesaing yang kuat. Agustiar Sabran, misalnya, memiliki jaringan politik yang kuat di Kotim dan beberapa daerah lainnya di Kalteng. Dia membuktikan itu saat Pemilu Legislatif 17 April lalu dengan terpilih menjadi anggota DPR RI.
Nilai tawar kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran ini juga sangat tinggi. Modal finansialnya juga tak diragukan lagi. Agustiar merupakan anggota keluarga besar pengusaha tingkat nasional yang sukses dari Kobar, Rasyid.