• Senin, 22 Desember 2025

Proyek Ini Jadi Bencana Dua Penguasa

Photo Author
- Rabu, 16 Oktober 2019 | 17:00 WIB

Pelabutan Laut Teluk Segintung merupakan warisan peninggalan pemerintahan Darwan Ali, Bupati Seruyan pertama sejak daerah itu dimekarkan dari Kabupaten Kotawaringin Timur 2002 silam. Posisinya bisa dikatakan sangat strategis, bahkan digadang-gadang menjadi pintu gerbang perekonomian Seruyan ke depannya.

Catatan Radar Sampit, Pelabuhan Teluk Segintung mulai operasional pada 2 Agustus 2019. Perekonomian terus berdenyut mewarnai aktivitas pelabuhan. Proses bongkar muat berjalan lancar. Sejumlah kapal barang dan material mulai menggunakan jasa pelabuhan tersebut.

Bupati Seruyan Yulhaidir mengatakan, pelabuhan tersebut akan menjadi pintu gerbang perekonomian masyarakat Seruyan. Dia sudah menginstruksikan seluruh perkebunan besar swasta (PBS) di wilayah itu memanfaatkan keberadaan pelabuhan tersebut.

Menurutnya, adanya pelabuhan juga akan membuka lapangan pekerjaan, khususnya menyerap tenaga kerja lokal. Apalagi dia telah memerintahkan penyelenggara pelabuhan mengutamakan warga lokal bekerja di pelabuhan itu.

Terkait penetapan tersangka terhadap Darwan Ali, Yulhaidir enggan memberikan komentar. Dia hanya kembali menegaskan pelabuhan itu akan menjadi pintu gerbang perekonomian Seruyan ke depan. ”Saya tidak mau komentari masalah kasus itu,” ujarnya, Selasa (15/10).

Terpisah, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Teluk Segintung Mujahir mengatakan, aktivitas bongkar muat di pelabuhan itu berjalan dengan baik dan masyarakat menyambut positif keberadaan pelabuhan tersebut. Selain posisinya strategis, akses menuju pelabuhan juga tak terlalu jauh.

”Saat ini yang menggunakan pelabuhan itu sejumlah warga lokal dan sejumlah pengusaha untuk aktivitas bongkar muat material,” ujarnya.

Dia menjelaskan, panjang trestle pelabuhan mencapai 1.476 meter, ditambah panjang dermaga sepanjang 70 meter. Kucuran APBD Seruyan untuk pembangunan trestle atau jembatan hanya untuk sepanjang 906 meter, sisanya menggunakan dana APBN.

Menurutnya, pemerintah pusat terakhir membantu pembangunan pelabuhan pada 2017 lalu. Saat itu, pelabuhan tersebut memang sudah bisa dinyatakan layak operasional, sehingga kita harus dijalankan terlebih dahulu agar bisa dilakukan evaluasi untuk anggaran ke depan.

”Saat ini tidak ada permasalahan walaupun masih banyak fasilitas yang harus dilengkapi ke depannya,” ujarnya. (hen/ign)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X