• Senin, 22 Desember 2025

Ya Ampun!!! Larangan Panjat Pinang Diabaikan, Massa Abaikan Risiko Penularan Covid-19

Photo Author
- Jumat, 21 Agustus 2020 | 13:50 WIB
ABAIKAN COVID-19: Warga memenuhi lokasi panjat pinang di Jalan Hasan Mansyur, Sampit, Kamis (20/8) sore.(IST)
ABAIKAN COVID-19: Warga memenuhi lokasi panjat pinang di Jalan Hasan Mansyur, Sampit, Kamis (20/8) sore.(IST)

SAMPIT - Lomba panjat pinang dengan tegas dilarang pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun, masih ada pihak yang nekat menggelar lomba khas agustusan di Jalan Hasan Mansyur, Sampit, Kamis (20/8) sore. Ratusan warga pun berdatangan. Kerumunan warga tak terhindarkan. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 diabaikan.

Kemarin pukul 15.30 WIB, ratusan warga datang memenuhi halaman rumah milik salah seorang warga di Jalan Hasan Mansyur. Areanya cukup lapang dan bersebelahan dengan Pasar Al Kamal.  Di tengah halaman itu  sudah siap satu batang pinang setinggi lebih 8 meter tertancap di tanah. Batang itu diolesi oli dan di atasnya tampak bendera merah putih dan bendera PDI Perjuangan berkibar mengayun mengikuti arah angin. Di sekeliling ujung pinang, bergelantungan puluhan pakaian, berbagai elektronik kebutuhan rumah tangga seperti kipas, setrika, magi com, dan lembaran uang.

Panitia menyebutnya lomba panjat pinang bancir. Hal itu dikarenakan dari 17 peserta yang mengikuti, tujuh di antaranya merupakan banci.

Satu per satu peserta mulai menaiki pohon pinang. Panjat memanjat sampai tubuh kotor tidak karuan. Ketika sudah mendekati puncak, warga semakin antusias memberikan semangat dan memberikan tepuk tangan.

”Ayo! Ayo! Sedikit lagi!,” ucap penonton. Ketika formasi rubuh, penonton seketika bersorak. “Yaaaaaaa,” ucap penonton.  

Penonton semua tertawa dan terus menunggu peserta menaiki pinang untuk kesekian kalinya.  Semakin sore area lokasi perlombaan semakin dipenuhi oleh ratusan warga. Mulai ibu-ibu, anak-anak, remaja, bapak-bapak semua tak ketinggalan menonton. Bahkan, pengemudi yang lewat juga memilih menepi hanya untuk menyaksikan ajang perlombaan panjat pinang.

Akhirnya, area lokasi perlombaan menjadi penuh oleh ratusan warga. Warga pun seolah lupa dengan bahaya Covid-19. Tak ada lagi jarak 1 meter sebagaimana yang diajurkan pemerintah sesuai protokol Covid-19.

Kama, salah seorang warga, mengaku membawa keluarga untuk menyaksikan perlombaan panjat pinang. Ada sekitar sepuluhan orang termasuk anak-anak dibawa tanpa menggunakan masker. Dia pun mengaku tak khawatir dengan bahaya penularan Covid-19.

“Sudah berbulan-bulan kita ini enggak pernah kemana-mana. Bosan juga enggak ada hiburan. Baru kali ini saja ajak keluarga nonton lomba panjat pinang,” ujar Kama warga Jalan Sukabumi.

Dia pun mengaku tak khawatir dengan bahaya penularan Covid-19. “Enggak khawtair yang penting dibawa happy saja. Ya hitung-hitung menghilangkan stress,” ujarnya.

Begitu pula dengan Akas. Remaja yang tahun ini baru memasuki bangku SMK ini mengaku datang bersama teman sebayanya.

”Ngapain khawatir, yang penting sudah pakai masker, jaga jarak, jangan dekat-dekat. Enggak usah dipusingin Covid-19 itu,” ucap Akas.

Hal yang sama juga dirasakan Sumiyati. Perempuan berusia 45 tahun yang akrab disapa Asum ini mengaku tak khawatir dengan penyebaran Covid-19.

”Enggak khawatir. Saya kemana-mana yang penting jaga kesehatan. Ikut senam, bawa enjoy saja,” ucap Asum warga Sampit yang kerap hadir dalam setiap acara ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X