Selepas kepergian kakaknya, Durahman mengingat masa kecil di mana keduanya dilahirkan dimana rumah korban berada. Namun, saat dia masih berada di bangku kelas 3 SD ayahnya meninggal dunia dan disusul ibunya enam bulan setelahnya.
"Rumah itu warisan orang tua. Kami dilahirkan di situ. Sejak kecil sudah yatim piatu dan ikut di tempat saudara mama di Gang Beringin yang dulu belum ada nama gangnya," ujarnya.
Dia berharap pelaku dapat segera ditemukan sehingga keluarga dapat hidup dengan tenang.
"Saya sudah pasrah. Saya hanya berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seadil-adilnya," tegasnya.
Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin yang juga terlihat berada di lokasi kejadian mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara dan dari hasil keterangan saksi-saksi mendengar suara teriakan sekitar pukul 04.30 WIB.
"Dari keterangan saksi-saksi di TKP sekitar pukul 04.30 WIB ada terdengar suara teriakan dan suara seperti benda jatuh," kata Harris saat berada di TKP didampingi AKP Ratno, Kapolsek Baamang.
Harris menduga bahwa korban meninggal karena adanya tindakan kriminal pencurian dengan kekerasan.
"Korban ditemukan meninggal dan diduga menjadi korban pencurian dengan kekerasan karena ada beberapa barang berharga perhiasan korban yang hilang," ujarnya.
Harris mengatakan korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup mengenakan baju daster motif kembang dengan kepala miring ke kanan dan mengeluarkan darah pada telinga bagian kiri korban dan ditemukan gigi palsu tak jauh dari tubuh korban.
"Mohon doa restu. Bismillah, semoga kasus ini dapat kami pecahkan secepatnya," tegasnya.
Pantauan Radar Sampit, Jumat (30/10) pagi sekitar pukul 18.00 WIB sejumlah warga terlihat memadati rumah korban dan tak lama anggota kepolisian datang melakukan olah TKP dan memasang police line. Jenazah korban lalu diangkut oleh tim relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim bersama Sampit Resque ke RSUD dr Murjani Sampit untuk dilakukan tindakan visum lebih lanjut.
Kepala Ruang Jenazah RSUD dr Murjani Sampit Ferdinan Kastro mengatakan, hasil visum yang dilakukan dr Steven, ditemukan keretakan pada bagian kepala belakang sebelah kanan dan mengeluarkan darah pada kuping.
"Ada keretakkan otak pada bagian belakang sebelah kanan. Diduga karena dipukul menggunakan benda tumpul dari belakang," kata Kastro.
Setelah dilakuian visum korban lalu dibawa ke rumah duka di Gang Kembali, tepatnya di kediaman Durahman, adik bungsu korban. (hgn/yit)