Dia lalu menyarankan agar Radar Sampit mendatangi warung remang-remang lainnya yang berada dekat dengan Jalan Kapten Mulyono. Di sana ada sejumlah PSK yang biasanya bekerja sampai pagi.
Dia menolak saat Radar Sampit meminta nomor teleponnya. ”Maaf mas, saya tidak bisa kasih nomor WhatsApp saya, karena aturannya memang begitu. Kami dilarang memberikan nomor telepon kami sembarangan pada orang-orang yang datang kemari,” ujarnya.
Catatan Radar Sampit, tak terhitung sudah penertiban yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim bersama aparat terkait untuk menghentikan praktik prostitusi di jalur lingkar selatan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Bisnis berkedok warung itu terus tumbuh meski berkali-kali dibongkar petugas.
Camat Mentawa Baru Ketapang Sutimin sebelumnya mengatakan, warung remang-remang yang diduga melakukan aktivitas prostitusi terselubung di sepanjang Jalan Moh Hatta atau lingkar selatan bakal ditertibkan.
“Awal tahun 2021, akan kami tertibkan tempat prostitusi itu,” katanya, 25 Desember lalu.
Menurutnya, para PSK di kawasan itu sudah berulang kali dirazia petugas, bahkan diberikan sosialisasi. Namun, sampai sekarang lokasi tersebut masih beroperasi, terutama pada malam hari.
”Kalau siang, mereka justru tidak berada di situ. Mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi, kalau sudah malam hari, mereka berada di warung remang-remang itu,” ungkapnya.
Sutimin menegaskan, awal tahun 2021 nanti, pihaknya berkoordinasi dengan petugas gabungan, berkaitan akan kembali melakukan penertiban terhadap para PSK. Kalau perlu, tempat itu disapu bersih dengan menggunakan alat berat.
”Nanti akan kami parkirkan alat berat seperti ekskavator di sana. Kalau masih bandel, tempat-tempat prostitusi itu akan kami ratakan,” ancamnya. (sir/ign)