Kasat Narkoba Polres Kotim AKP Syaifullah mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti penemuan pabrik miras itu. Sejumlah barang bukti telah diamankan dan akan melakukan uji laboratorium minuman yang diduga arak. ”Nanti hasil pemeriksaan akan kami sampaikan,” ujarnya singkat.
Sementara itu, pemilik pabrik miras tersebut diduga berada di sekitar lokasi. Irawati sempat meminta pemilik sebuah rumah berpagar di lokasi itu keluar, namun tak ada respons. Pintu pagar rumah tersebut terkunci rapat. Tak ada seorang pun yang keluar rumah, meskipun di depannya banyak petugas. Tim menduga di lokasi rumah itu ada pabrik lain.
Terima Ancaman
Irawati menegaskan, tak akan berhenti melakukan penertiban miras ilegal. Pihaknya juga tak akan tebang pilih menindak pelakunya. Dia mengaku gencar turun langsung karena merasa miris maraknya peredaran miras di Kotim. Apalagi miras memicu berbagai tindak pidana, mulai dari kekerasan hingga pembunuhan.
Dia bahkan mengaku tak takut dengan risiko yang kemungkinan bisa dihadapi apabila ada serangan balik dari mafia miras. Pasalnya, tindakan tersebut didukung penuh masyarakat luas serta para tokoh agama. ”Apalagi ada Allah, jadi tak perlu takut,” ujarnya.
Sepak terjang Irawati tersebut juga memantik perlawanan dari mafia miras. Dia mengaku mendapat ancaman dari seseorang melalui telepon. Namun, dia enggan mengungkap bentuk ancaman tersebut.
Dia juga berterima kasih pada masyarakat yang berani memberikan informasi terkait keberadaan pabrik miras yang selama ini tak tersentuh. Melalui gencarnya razia, dia berharap bisa meredam peredaran miras di Kotim. (ign)