• Senin, 22 Desember 2025

Sejurus Aturan Leasing Sita Kendaraan, Wajib Bersertifikat, Stimulus Bikin Halus

Photo Author
- Senin, 14 Desember 2020 | 09:43 WIB
-
-

Karena tak ingin ribut, Joni meminta para debt collector untuk mengawalnya pulang. Permintaan itu dituruti. Sampai di rumah, iparnya tidak ada. Karena tak mau repot, dia pun menyilakan motor matik “ditarik”.

“Saya minta kontak mereka (debt collector). Sama perusahaan leasing buat diberikan ke ipar,” sebutnya.

Saat bertemu iparnya, Joni baru mengetahui, motor yang dibeli murah itu memang masuk dalam daftar “incaran”. Iparnya tahu, tapi tetap nekat membeli karena harganya murah. “Sejak itu saya enggak mau beli barang kredit. Malu kalau enggak sanggup bayar, hahaha,” tawanya.

Lalu ada Agus---bukan nama sebenarnya, warga Samarinda. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, dia nekat membeli mobil dengan cara dicicil melalui sebuah perusahaan leasing. Kemudian menggunakan mobil tersebut untuk bekerja sebagai sopir taksi online.

Awalnya, pendapatan Agus lancar dan cicilan bisa dibayar tepat waktu. Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pendapatannya merosot tajam. Dia khawatir tak sanggup membayar sisa angsuran.

“Jangankan buat cicilan, buat makan saja susah banget waktu itu. Padahal saya harus tambah modal segala beli masker sama hand sanitizer juga. Sama sering-sering minum vitamin," kisah lelaki 29 tahun itu.

Dia pun sempat berpikir untuk beralih profesi ke ojek online. Dia menawarkan take over mobilnya. Namun, sudah beriklan ke berbagai media sosial, tak ada juga yang minat untuk men-take over mobil milik Agus.

"Maksud saya, kalau di-take over, saya ada modal beli motor baru. Soalnya kalau jadi ojek online masih bisa orang pesan makanan atau belikan obat. Kalau taksi harus angkut penumpang," ujarnya.

Sebelum ditarik, Agus yang sudah menunggak hampir dua bulan, berkonsultasi ke kantor pembiayaan yang memberikan kredit kepadanya. Ternyata, kantor yang memberikan kredit Agus, menawarkan keringanan cicilan.

"Dilonggarkan cicilan saya. Untung sejak Agustus perlahan meningkat pendapatan saya. Ada rezeki juga," kisahnya.

***

Kaltim Post pun mencoba menyambangi sejumlah perusahaan leasing di Balikpapan. Namun, beberapa perusahaan pembiayaan tersebut tutup. Rata-rata mereka yang tutup adalah perusahaan yang berkantor di ruko kecil.

Awak media lantas mendatangi Astra Credit Companies (ACC), salah satu perusahaan leasing mobil terbesar di Indonesia. Di Balikpapan, ACC memiliki perwakilan dengan lokasi kantor di kawasan Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan.

Awak media ini bertemu AR Management Head atau Collection Head ACC Balikpapan Yeferson Dolompaha. Di lantai tiga gedung ACC Balikpapan, Yeferson sempat mengoreksi sebutan debt collector yang disematkan kepada dirinya dan 15 orang bawahannya.

“Mohon maaf kalau kami bilangnya bukan debt collector. Itu dilarang,” ujar Yeferson.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X