"Saya tak mengetahui apa penyebabnya. Tak ada memasak apa-apa. Televisi juga tak menyala. Yang jelas beberapa saat petir menyambar, saya mencium benda terbakar dan kaget melihat api sudah berkobar di dalam rumah," ujarnya.
Ia mengaku tak punya pirasat buruk sebelumnya. Namun, malam sebelum kejadian itu, ada yang bermimpi menatap sebuah rumah terbakar.
"Ceritanya hanya kebakaran tak tahu rumah apa yang terbakar. Tahunya mimpi ini jadi kenyataan rumah kami yang habis terbakar," ucapnya sedih.
Terpisah, Ahmad Meidir (50) punya cerita lain. Ketika ia keluar rumah, api sudah menyulut bangunan bagian dapur. Lokasi pintu depan rumah mertuanya itu persis menghadap dapur rumah asal api.
"Begitu buka pintu dapur rumah keluarga Ramdiah ini sudah menjalar ke atas. Saya menduga karena kompor. Soalnya ini ruang dapur. Mereka tak memasak dengan gas, tapi kompor minyak," ucapnya.
Mengetahui api sudah berkobar, ia berusaha memanggil saudaranya untuk menyelamatkan harta penting.
"Saya panik. Tak sempat keluarkan motor, karena api sudah mengepung. Rumah mertua saya ini yang lebih dulu dijilatnya. Tetapi angin berubah arah ke dapan, lalu menjalar rumah di samping dan tak bisa diapa-apakan lagi," tuturnya.
Pasca kebakaran, terlihat beberapa personel Polsekta Banjarmasin Utara. Mereka melakukan pendataan dan memintai keterangan saksi serta korban kebakaran. (lan/at/nur)