• Senin, 22 Desember 2025

Operasi Senyap Densus 88 di Berau: Pasutri Pendatang dari Sulawesi Diamankan

Photo Author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 09:31 WIB
TERDUGA TERORIS: Sepasang suami istri yang diduga terlibat dalam jaringan teroris ditangkap Densus 88 Antiteror di Jalan Milono, Kamis (17/7). (SENO/BP)
TERDUGA TERORIS: Sepasang suami istri yang diduga terlibat dalam jaringan teroris ditangkap Densus 88 Antiteror di Jalan Milono, Kamis (17/7). (SENO/BP)

 

TANJUNG REDEB- Suasana di kawasan Jalan Milono, RT 12, Kelurahan Gayam, mendadak menjadi menegangkan sekitar pukul 04.00 Wita, Kamis (17/7). Puluhan personel gabungan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Satuan Brimob dan Polres Berau, mengepung satu rumah yang ditinggali terduga teroris di kawasan simpang tiga Jalan Milono–Jalan Manunggal. Selama proses pengamanan, tak ada seorang warga pun diperbolehkan melintas.

Dari informasi yang dihimpun, penangkapan menyasar sepasang suami istri yang sudah tinggal sekitar tiga bulan di salah satu rumah kos di kawasan tersebut. Keduanya diketahui datang dari Sulawesi menggunakan kapal pengangkut kelapa, dan ikut bersama rombongan hingga ke Pasar Lama di Jalan Manunggal.

Baca Juga: Siap-Siap, Setiap Kelurahan di Kabupaten Berau Bakal Dapat Mobil Angkutan Sampah

Setelah itu, mereka mencari kerja oleh pedagang kelapa. Karena tidak ada pekerjaan, akhirnya mereka diarahkan oleh pedagang kelapa ke seseorang yang kemudian menampung mereka.

Selama tinggal di Tanjung Redeb, pasangan tersebut menjalani kehidupan sehari-hari seperti warga biasa. Sang suami bekerja membantu membersihkan ayam, sementara istrinya menjual hasilnya di sudut rumah.

Keberadaan mereka tidak pernah dilaporkan ke ketua RT setempat, yang kemudian menjadi perhatian setelah peristiwa penangkapan. Ketua RT 12, Sarwani, mengatakan baru mengetahui keberadaan mereka saat diminta menjadi saksi penggeledahan. “Saya baru tahu pas penggeledahan,” akunya.

Tak hanya melakukan penangkapan, tim juga menyisir kamar yang ditempati pasangan tersebut, memeriksa barang-barang secara detail. Namun tidak ditemukan senjata maupun bahan mencurigakan, hanya perlengkapan pribadi seperti kasur, pakaian, KTP berinisial UB, beserta dua buku bacaan.

Adapun menurut kesaksian warga terdekat, seorang penjual sayur yang bersebelahan dengan tempat tinggal pasutri ini menuturkan sepasang suami istri yang diamankan kepolisian tersebut sebagai pribadi yang santun dan baik sehari-harinya.

Bahkan, setiap pagi dan sore kerap membantu untuk mengeluarkan barang-barang dan menyusunnya kembali ke dalam toko ketika tutup. Tidak ada dugaan atau kecurigaan bahwa suami istri tersebut merupakan terduga teroris.

“Baik mereka itu orangnya, suka bantu saya mengeluarkan barang-barang kalau pagi, atau membereskan kalau sudah sore. Dikasih upah juga mereka gamau,” terang penjual sayur yang enggan disebut namanya.

Dirinya pun merasa iba dan kasihan kepada sepasang suami istri yang disebutnya hanya mencari pekerjaan untuk menyambung kehidupannya.

Bahkan sang istri kerap kali diberi sayur-sayuran yang dijajakannya untuk dimasak, dan setelah makanan masak, juga kerap diantar ke penjual sayur untuk dimakan bersama-sama.

“Kadang kan dia ambil sayur yang ku jual, dibawa pulang masak dia, nanti matang itu diantarnya sebagian ke saya untuk kami makan juga, kaget juga saya kejadian pagi tadi itu, mereka orang baik padahal,” terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: BERAU POST

Tags

Rekomendasi

Terkini

X