PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Pulau Derawan, salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kini bersiap menghadirkan fasilitas baru dalam pengelolaan lingkungan.
Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) akan segera dibangun di Kampung Pulau Derawan.
Langkah ini sebagai upaya menjawab tantangan pengelolaan sampah sekaligus memperkuat citra Derawan sebagai destinasi wisata bahari yang bersih dan berkelanjutan.
Kepala Kampung Derawan, Indra Mahardika menyebut, rencana pembangunan TPS3R ini telah melewati proses panjang.
Dimulai dari pembelian sebidang tanah berukuran 20x20 meter persegi, hingga pengurusan legalitas yang berlangsung lebih dari setahun.
Setiap tahapan dilewati secara bertahap, termasuk pengurusan surat pelepasan tanah kepada pemerintah kampung hingga terbitnya sertifikat hak pakai (SHP).
Keberadaan TPS3R di Pulau Derawan bukan hanya soal teknis pengelolaan sampah.
Keberadaan TPS3R di Pulau Derawan bukan hanya soal teknis pengelolaan sampah.
Fasilitas ini sekaligus menjadi simbol komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan mitra pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dengan pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Laporkan Jika Ada ASN Pemkot Palangka Raya Beristri Lebih dari 1, ASN Wanita Diingatkan Jangan Jadi Istri Kedua
Sejak Juni 2024, Pemerintah Kabupaten Berau bersama NGO dan konsultan pembangunan telah menyusun Master Plan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Pulau Derawan.
Sejak Juni 2024, Pemerintah Kabupaten Berau bersama NGO dan konsultan pembangunan telah menyusun Master Plan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Pulau Derawan.
Dalam dokumen itu, pembangunan sistem pengelolaan sampah terintegrasi ditetapkan sebagai salah satu prioritas utama.
Pembangunan TPS3R pun menjadi bagian penting dari implementasi master plan tersebut.
Sebagai bagian dari program, alat penunjang pengelolaan sampah akan diserahkan untuk mendukung operasional harian TPS3R.
Sebagai bagian dari program, alat penunjang pengelolaan sampah akan diserahkan untuk mendukung operasional harian TPS3R.
Tidak hanya itu, pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah juga akan diberikan kepada para pemimpin lokal dan warga.
Baca Juga: Ribuan Warga Binaan Lapas Tenggarong Dapat Remisi pada Dirgahayu Ke-80 RI, 12 Orang Bebas
Langkah ini bertujuan agar masyarakat mampu mengelola sampah secara mandiri, bahkan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi.
“Dengan adanya pelatihan, harapannya warga tidak hanya bisa mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dari hasil olahan sampah,” terang Indra.
“Dengan adanya pelatihan, harapannya warga tidak hanya bisa mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dari hasil olahan sampah,” terang Indra.
Kehadiran TPS3R di Pulau Derawan menjadi penting karena tidak banyak kawasan konservasi pesisir dan pulau kecil yang memiliki fasilitas pengelolaan sampah memadai.
Dengan adanya TPS3R, Derawan diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Selain memperbaiki kondisi lingkungan dan estetika kawasan wisata, TPS3R diharapkan memperkuat identitas Pulau Derawan sebagai destinasi bahari yang bersih, lestari, dan bertanggung jawab.
Selain memperbaiki kondisi lingkungan dan estetika kawasan wisata, TPS3R diharapkan memperkuat identitas Pulau Derawan sebagai destinasi bahari yang bersih, lestari, dan bertanggung jawab.
Fasilitas ini juga diharapkan mendukung pariwisata yang berpihak pada alam serta masyarakat lokal.
"Langkah ini sekaligus menjadi upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, serta menegaskan arah pembangunan pariwisata Berau yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," tuturnya.
Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Imam Musthofa Zainudin, menyampaikan WWF Indonesia telah mendampingi upaya keberlanjutan di Kampung Pulau Derawan, salah satunya memperkuat pengelolaan dari ancaman sampah plastik terhadap kawasan dan spesies di lokasi tersebut.
"Langkah ini sekaligus menjadi upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, serta menegaskan arah pembangunan pariwisata Berau yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," tuturnya.
Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Imam Musthofa Zainudin, menyampaikan WWF Indonesia telah mendampingi upaya keberlanjutan di Kampung Pulau Derawan, salah satunya memperkuat pengelolaan dari ancaman sampah plastik terhadap kawasan dan spesies di lokasi tersebut.
Baca Juga: Lapangan Becek dan Hujan Rintik Tidak Melunturkan Semangat Masyarakat Jahab Mengibarkan Sang Merah Putih
Dukungan NGO tersebut juga mencakup pendampingan komunitas dalam mendorong perubahan perilaku terhadap konsumsi plastik sekali pakai, peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah, hingga penguatan inisiatif ekonomi lokal yang mendukung praktik berkelanjutan.
“Melalui pembangunan TPS3R harapannya masyarakat Pulau Derawan dapat lebih terbantu dan semakin aktif terlibat, tidak hanya dalam menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga dalam memilah dan mengelola sampah sebagai sumber daya yang bernilai,” ucapnya. (aja/far)
Dukungan NGO tersebut juga mencakup pendampingan komunitas dalam mendorong perubahan perilaku terhadap konsumsi plastik sekali pakai, peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah, hingga penguatan inisiatif ekonomi lokal yang mendukung praktik berkelanjutan.
“Melalui pembangunan TPS3R harapannya masyarakat Pulau Derawan dapat lebih terbantu dan semakin aktif terlibat, tidak hanya dalam menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga dalam memilah dan mengelola sampah sebagai sumber daya yang bernilai,” ucapnya. (aja/far)