• Minggu, 21 Desember 2025

Ini Dia Tiga Komoditas Perkebunan yang Dapat Rekomendasi BPK untuk Dikembangkan di Berau, Disbun Lagi Susun Peta Jalannya

Photo Author
- Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:49 WIB

Selain kelapa, kakao juga menjadi fokus pengembangan. Setiap tahun, Disbun melakukan upaya peningkatan produksi melalui program perluasan lahan dan pemberian bantuan stimulan.

“Kakao itu kita kembangkan terus, baik dengan menambah luas lahan maupun peningkatan produktivitas. Bantuan bibit, pupuk, pelatihan, sampai alat pengolahan, semuanya masuk dalam program,” jelasnya.

Baca Juga: Puluhan Kampung di Kabupaten Berau Masih Belum Teraliri Listrik, Anggota DPRD Kaltim Ini Bakal Lakukan Ini

Dengan adanya roadmap, diharapkan pengembangan kedua komoditas ini tidak hanya berhenti di hulu, tetapi juga terintegrasi hingga hilir. Artinya, dari produksi hingga industri pengolahan dan pemasaran, semua bisa diarahkan secara lebih sistematis.

Melalui dokumen tersebut, Pemkab Berau berharap kelapa dan kakao bisa menjadi komoditas strategis yang menopang perekonomian daerah.

Tidak hanya dari sisi produksi, tetapi juga dalam menciptakan nilai tambah melalui pengolahan dan membuka peluang investasi baru di sektor perkebunan.

Sebelumnya, Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, mengatakan pihaknya juga fokus pada sektor hilir dari komoditas unggulan, satu di antaranya adalah olahan kelapa dalam.

Rumah produksi sabun disebutnya saat ini masih menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Izin ini menjadi tahapan penting, sebelum produk bisa dipasarkan secara lebih luas.

“Kalau sudah ada izin BPOM, kami ingin produk ini bisa langsung menyasar sektor pariwisata. Kebutuhan sabun di resor dan penginapan cukup besar, ini peluang yang bisa dimanfaatkan,” jelasnya.

Baca Juga: Siap-Siap, Disnakertrans Kabupaten Berau Bakal Gelar Job Fair, Catat Tanggalnya 

Pihaknya sendiri sempat meninjau rumah produksi sabun yang berbahan dasar dari kelapa dalam di Kampung Giring-Giring beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut, ia melihat secara langsung proses produksi yang dilakukan.

Menurutnya, produk yang dihasilkan sudah cukup berkualitas, sehingga berpeluang besar bersaing di pasar.

“Produk mereka bagus dan punya potensi. Ini yang harus kita dorong, karena bisa menjadi contoh untuk pengembangan produk lokal lainnya,” katanya. (sen/far)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X