• Senin, 22 Desember 2025

Wisatawan Tunggangi Penyu di Pulau Derawan Berakhir Minta Maaf, Disbudpar Ingatkan Ini  

Photo Author
- Kamis, 21 Agustus 2025 | 11:14 WIB
Ilyas Natsir
Ilyas Natsir

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Sebuah video wisatawan menunggangi penyu saat malam hari di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) viral di media sosial (medsos).

Aksi itu menuai sorotan, termasuk dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau yang menegaskan perlunya kesadaran wisatawan dalam menjaga kelestarian satwa laut yang menjadi ikon wisata daerah.

Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, menilai tindakan wisatawan tersebut sangat merugikan penyu. Menurutnya, penyu di Derawan dikenal ramah terhadap manusia, sehingga harus diperlakukan dengan baik, bukan justru dijadikan hiburan dengan cara yang membebani hewan itu.

Baca Juga: Dermaga Sidayang di Tanjung Batu Direhabilitasi, Ini Jalur Sementara Penyeberangan ke Pulau Derawan

“Itu kasihan penyunya, jadi beban. Penyu di Derawan itu Alhamdulillah bersahabat, sangat bersahabat, dan tidak liar. Karena itu kita harus memperlakukannya dengan baik,” ujarnya kepada Berau Post, Selasa (19/8/2025).

Ilyas menekankan, menaiki penyu apalagi di daratan jelas tidak boleh dilakukan. Pihaknya selama ini juga gencar memberikan edukasi, tidak hanya kepada wisatawan, tetapi juga kepada pengelola destinasi wisata agar mereka bisa menyampaikan informasi yang benar.

“Agar tidak membebani binatang seperti itu. Jangan dinaiki, jangan dipukul. Sebaiknya diperlakukan dengan baik,” tegasnya.

Terlebih, penyu di Pulau Derawan memiliki sifat unik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Satwa ini cenderung bersahabat dengan manusia dan setia terhadap lokasi tempat bertelur.

“Mereka itu hewan yang sangat setia. Kalau bertelur di Derawan, pasti kembali ke Derawan. Kalau bertelur di Pulau Sangalaki, pasti kembali ke Pulau Sangalaki. Jadi mereka ingat di mana tempatnya,” terangnya.

Baca Juga: Ini Dia Tiga Komoditas Perkebunan yang Dapat Rekomendasi BPK untuk Dikembangkan di Berau, Disbun Lagi Susun Peta Jalannya

Atas alasan itu, ia berharap semua pihak turut menjaga agar penyu tetap merasa nyaman dan tidak terganggu. Interaksi yang dilakukan wisatawan semestinya tidak mengganggu kebiasaan alami satwa laut tersebut.

“Kalau diperlakukan dengan baik, mereka akan tetap bersahabat dengan manusia,” katanya.

Pun pengelola destinasi wisata di Pulau Derawan juga memiliki peran penting. Mereka diimbau untuk memberikan pemahaman dan standar operasional prosedur (SOP) kepada wisatawan mengenai cara berinteraksi dengan satwa laut, khususnya penyu. 

“Imbauan bagi pengelola berarti untuk mengedukasi wisatawan. Jangan sampai berlaku sesuatu yang merugikan atau membuat satwa merasa terancam,” ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X