Ia bahkan mendorong agar perusahaan bekerja sama dengan lembaga pelatihan, guna menyusun kurikulum pelatihan yang relevan dan sesuai kebutuhan industri saat ini. Dengan begitu, lulusan pelatihan bisa langsung diserap ke dunia kerja tanpa harus menjalani proses adaptasi panjang.
Lebih jauh, Wakil Bupati Gamalis juga menekankan bahwa keberpihakan kepada tenaga kerja lokal tidak hanya sebatas kuota yang diatur dalam peraturan daerah, namun juga harus dilandasi dengan komitmen untuk membina dan mengembangkan SDM lokal secara berkelanjutan.
“Kita ingin melihat anak-anak Berau berdiri sejajar, bahkan unggul, dibanding tenaga kerja dari luar. Mereka harus jadi tuan rumah di daerah sendiri, bukan sekadar figuran,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Gamalis berharap Kabupaten Berau akan memiliki tenaga kerja lokal yang berkualitas, siap bersaing, dan mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
Tidak hanya untuk mengurangi angka pengangguran, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan unggul secara kompetensi.
“Kalau SDM kita kuat, maka Berau juga akan kuat. Pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal manusianya. Dan manusia yang berkualitas hanya bisa tercipta dari proses pelatihan dan pendidikan yang tepat,” tuturnya. (adv)