Hari Lahan Basah Sedunia alias Hari Konvensi Ramsar (World Wetlands Day) diperingati masyarakat Internasional, Indonesia dan Kalimantan Barat setiap tanggal 2 Februari, sepanjang tahun. Hari tersebut diperingati untuk meningkatkan kesadaran, pentingnya lahan basah dan upaya pelestariannya. Lahan basah adalah ekosistem perairan melimpah, seperti rawa, danau, sungai, dan pesisir laut. Keberadaan lahan basah sangat penting mendukung keanekaragaman hayati dan menyediakan berbagai manfaat bagi manusia. Seperti apa nelayan Rawa dan Sungai menjaganya ?
DENY HAMDANI, KUBU RAYA.
NAMANYA Joni, karib disapa Jojon oleh kawan-kawan dekatnya. Joni bukanlah pria biasa. Dia adalah pejuang lingkungan yang gigih melindungi kelestarian lahan basah, bahkan di tengah godaan sentrum dan bubuk beracun pengancam keberlangsungan hidup ekosistem Sungai Kapuas dan rawa.
Joni tidak hanya seorang pemancing, tetapi juga penjaga sungai dan rawa. Dengan hati penuh cinta pada alam, ia berjuang memastikan bahwa sumber daya alam sungai dan rawa dapat dinikmati generasi mendatang.
Setiap punya waktu luang, Joni memeriksa sungai, membersihkan sampah terapung, dan membela habitat ikan dan udang dari bahaya beracun.
Dan hampir setiap waktu libur Sabtu dan Minggu, Joni sering membawa perahu kecilnya menelusuri sungai dan rawa dengan hati gembira.
Maklum di hari-hari biasa, dia tercatat sebagai pekerja kantoran. Dia memeriksa jaring ikan dan perangkap udangnya, bukan untuk mencari nafkah, tetapi menyalurkan hobinya sebagai pemancing.
Di satu sisi, Joni juga ingin memastikan ikan dan udang yang tertangkap tidak melebihi batas diperbolehkan, sesuai prinsip keberlanjutan.
Hobi Joni tidak hanya terbatas pada kegiatan sebagai pemancing. Dia juga menjadi penjaga pencegah aktivitas illegal di sekitar lahan basah.
Dengan tekadnya yang bulat, Joni sering menegur secara halus dan tegas, para pelanggar perusak habitat sungai dan rawa.
"Tidak boleh di Sungai Kapuas atau rawa-rawa kecil yang biasa kami pancing ada bubuk beracun atau aktivitas sentrum. Jelas itu salah cara mencari ikan dan udang," katanya dengan nada tegas.
Joni menyampaikan bahwa sungai dan rawa pada lahan basah adalah nadi kehidupan manusia. Mereka memberikan air bersih, makanan, dan keindahan alam. "Kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka," ucapnya kembali.
Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin menyampaikan bahwa lahan basah memiliki peran krusial dalam menyaring air, menyimpan karbon, dan memberikan tempat berkembang biak bagi berbagai jenis flora dan fauna.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Pontianak Post