Makanya Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia adalah cerminan komitmen global, Indonesia dan Kalbar melindungi dan melestarikan lahan basah.
"Dan Konvensi Ramsar, yang dikenal sebagai perjanjian internasional untuk pelestarian dan pengelolaan lahan basah, menjadi landasan bersama menjaga kelestarian ekosistem ini," ungkap politisi yang erat dengan masalah perikanan ini.
Nah, keberadaan nelayan sungai dan rawa, tidak hanya mengandalkan laut sebagai sumber rezeki.
Lewat perikanan tangkap tradisional, nelayan ini menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus, memastikan keberlanjutan sumber daya ikan di sungai dan rawa.
Lahan-lahan basah ini juga menjadi pendukung kehidupan komunitas sekitar.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Hari Lahan Basah Sedunia harus menjadi momentum pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyarakat umum merenungkan dan memperkuat komitmen terhadap pelestarian lahan basah.
Sebab meningkatnya ancaman terhadap lahan basah, berupa perubahan iklim, degradasi lahan, dan urbanisasi cepat harus terus dicarikan jalan keluarnya.
Makanya, kerjasama global akan menjadi semakin penting dalam melindungi warisan alam ini.
"Saya optimis kesadaran masyarakat akan terus tumbuh. Apa yang dilakukan Joni adalah inspirasi tindakan nyata melestarikan lahan basah sekaligus mendorong implementasi kebijakan mendukung pelestariannya secara berkelanjutan," pungkasnya.(**)