• Senin, 22 Desember 2025

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Kasus Perusakan dan Pencurian Puluhan Makam Tionghoa di Kubu Raya

Photo Author
- Rabu, 17 Juli 2024 | 15:30 WIB
Puluhan makam di Kompleks Pemakaman Tionghoa Bhakti Suci, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya dirusak untuk diambil material berharganya, Senin (15/7). (MEIDY KHADAFI/PONTIANAK POST)
Puluhan makam di Kompleks Pemakaman Tionghoa Bhakti Suci, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya dirusak untuk diambil material berharganya, Senin (15/7). (MEIDY KHADAFI/PONTIANAK POST)

 

Puluhan makam warga Tionghoa di Pemakaman Yayasan Bhakti Suci, Jalan Adisucipto, Desa Parit Baru, Sungai Raya, Kubu Raya dirusak. Perusakan tersebut diduga kuat dilakukan untuk mencuri besi-besi kerangka pemakaman. Ketua Yayasan Bakti Suci, Susanto Mulyawan Lim mengatakan, kasus pencurian di Kompleks Pemakaman Yayasan Bhakti Suci ini bukanlah yang pertama kali.

Menurut dia, sebelumnya juga terjadi perusakan dan pencurian barau-barau yang terbuat dari kayu belian. "Barau-barau ini dicabut, dicuri sampai habis," kata Susanto saat ditemui di kompleks pemakaman, Senin (15/7). 

Akibat pencurian barau itu, sambung Susanto, makam pun jadi rusak dan runtuh. Kasus pencurian barau tersebut sudah cukup lama terjadi dan berulang sampai dengan 2023 lalu."Sekarang karena kayu baraunya sudah habis, mereka merusak dan mencuri besi makam. Total sudah lebih dari sepuluh hingga 20 makam yang dirusak," ungkapnya.

Susanto mengatakan, para pelaku merusak lalu mengambil besi yang ada di makam. Tindakan tersebut dinilai sangat meresahkan. "Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah menindaklanjuti laporan perusakan dan pencurian besi makam. Ada tiga pelaku dalam hitungan jam sudah berhasil ditangkap," ucap Susanto. 

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pontianak Andreas Acui Simanjaya  yang mendampingi tokoh masyarakat seperti Sudiono Hartoyo dari Yayasan Marga Yo dan Khai Hie owner Lavender Estate, secara langsung menyaksikan kerusakan tersebut, Minggu (14/7).

"Kami ke sana Minggu, pukul 3 sore, sejumlah makam di area Marga Tan dan Marga Bong paling parah rusaknya. Beton-betonnya dijebol untuk diambil besi betonnya. Ini memicu kekhawatiran dalam masyarakat," ungkap Acui.

Kejadian perusakan pada Pemakaman Tionghoa Sei Raya menimbulkan keprihatinan serius di kalangan masyarakat. Foto-foto yang tersebar memperlihatkan beberapa makam yang betonnya pecah untuk diambil besi beton, mengundang kemarahan dan keprihatinan luas.

Menurut Acui, pencurian ini tidak hanya menyebabkan kerugian material, namun juga merusak nilai-nilai budaya dan spiritual. "Tindakan merusak makam adalah bentuk pelanggaran serius terhadap etika dan persaudaraan," ungkap Andreas Acui Simanjaya sembari mengecam kejadian ini sebagai penyerangan terhadap tempat peristirahatan terakhir.

Baca Juga: Akui Setubuhi Siswi SMA, SN Diringkus Polres Kubu Raya

Lanjut dia, dalam beberapa tahun terakhir, kasus serupa kerap terjadi, menunjukkan perlunya kerja sama masyarakat dan penegakan hukum untuk mengatasi masalah ini. 

Dia mendorong keluarga yang makamnya dirusak dan yayasan marga didorong untuk melaporkan insiden ini kepada pihak berwenang. Dia mengatakan, selain pencurian malam, kejahatan lain juga kerap terjadi di komplek pemakaman Tionghoa. Paling ketara adalah adanya permintaan uang atau pungutan liar saat ziarah makam.

"Masyarakat mengetahui siapa pelakunya, tapi takut melaporkan karena takut balas dendam," ujar Acui meneruskan informasi dari seorang pekerja pemakaman. "Perusakan makam ini telah meresahkan masyarakat dan memicu kebutuhan akan tindakan keras dari berbagai pihak terkait. Saya berharap adanya respons yang efektif untuk memastikan keamanan dan perlindungan terhadap situs-situs sejarah dan keagamaan di kawasan tersebut," pungkas Acui.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan dugaan perusakan makam di pemakaman Yayasan Bhakti Suci.  Menurut Petit, anggota Resmob Polda Kalbar dibantu Satreskrim Polres Kubu Raya telah berhasil menangkap tiga pelaku perusakan dan pencurian di Kompleks Pemakaman Yayasan Bakti Suci. Mereka adalah AM, GH dan HF.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X