• Senin, 22 Desember 2025

Bahasa Lokal di Perbatasan Kalbar-Malaysia Kian Terdesak

Photo Author
- Selasa, 22 Juli 2025 | 11:00 WIB
Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat riset lapangan di wilayah perbatasan Jagoi Babang, Kalimantan Barat. (ISTIMEWA)
Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat riset lapangan di wilayah perbatasan Jagoi Babang, Kalimantan Barat. (ISTIMEWA)

Sementara itu, bahasa Indonesia lebih banyak digunakan dalam ranah formal, seperti pendidikan dan administrasi. Namun dalam praktik sehari-hari, bahasa Melayu Malaysia juga cukup dominan karena dianggap lebih prestisius dan terkait erat dengan peluang ekonomi di Malaysia.

"Fenomena alih kode dan campur kode menjadi hal yang lazim di tengah kehidupan masyarakat Melayu dan Dayak yang berkerabat lintas batas negara. Oleh karena itu, data lapangan merefleksikan perlunya pendekatan kebahasaan yang partisipatif dalam memperkuat integrasi nasional di kawasan-kawasan marginal, seperti perbatasan Kalimantan Barat," ujar Binar menjelaskan temuan awal penelitian di Jagoi Babang. (mrd/r)

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Rekomendasi

Terkini

X