• Senin, 22 Desember 2025

Lobi-Lobi di Atas Panggung

Photo Author
- Rabu, 17 November 2021 | 15:23 WIB
FOTO BERSAMA: Penulis dan Kepala Dispersip Nurliani Dardie berpose di sela-sela acara.
FOTO BERSAMA: Penulis dan Kepala Dispersip Nurliani Dardie berpose di sela-sela acara.

Akhir pekan tadi, Kadispersip Kalsel Nurliani mengirim undangan ke penulis, wartawan Radar Banjarmasin dari tanah Bumbu. Intinya dia meminta saya hadir di sosialisasi undang-undang serah simpan karya cetak. Berikut catatan mengikuti agenda itu.

- Oleh: Zalyan Shodiqin Abdi, Banjarmasin

Namanya sudah sering saya dengar. Tapi baru kemarin melihatnya di depan publik memberikan sambutan. Bunda Nunung memang beda. Teks hampir tidak dibaca. Ia fokus membius tamu pusat dengan jurus lobi-lobi.

Jujur, tidak berminat awalnya. Acara begitu setahu saya membosankan. Sambutan ini dan itu. Ngantuk. Tapi di undangan ada kalimat: registrasi akomodasi penginapan. Ya, bolehlah. Sudah lama gak ke ibukota.

Saya berangkat dengan seorang rekan. Yang juga diundang.

Tanah Bumbu ke Banjarmasin, sekarang semakin ruwet. Truk tambang lalu lalang. Perbaikan jalan belum selesai. Membuat kami memutar lewat Banjarbaru. Dampaknya, ongkos BBM makin dalam. Hampir Rp300 ribu."Tenang. Kan, nanti ada akomodasi," kata Agus Hasanudin.

Subuh kami berangkat. Senin (15/11) sore masuk Pal Enam. Di kanan jalan terlihat perpustakaan jauh berbeda wajahnya dengan zaman saya kuliah. Sepuluh tahun lalu. Kini semakin cantik. Konon di tangan Bunda Nunung --sapaan akrab Nurliani, perpustakaan itu naik daun sedemikian rupa.

Masuk Pal Empat kami belok kiri. Konfirmasi kehadiran di lobi hotel Rattan Inn. Luar biasa pikir saya. Sekelas perpustakaan bisa menidurkan tamu di hotel mewah. Mewah ruangannya, wah pelayanannya. Ada harga ada rupa.

Tanya harga sewa per malam. Kaget. Lebih mahal dari ongkos BBM kami. Aduh Bunda. Kami cuma wartawan lapangan. Hotel murah tak masalah. Jadi, lebihannya bisa kami simpan makan enak di mall.

Di parkiran, kami lihat mobil PGRI Tanah Bumbu. Juga beberapa pelat merah lain. Undangan perpustakaan katanya se Kalsel.

Petang, kami ke pusat kota. Cari makan.

Banjarmasin kini semakin kusam. Kendaraan padat merayap. Di beberapa titik sudah seperti Jakarta. Lampu merah, jika tidak hati-hati bisa menyenggol pengendara yang saling berebut menusuk masuk.

Subuh di hotel. Kami dapat kabar. Kadispersip Tanah Bumbu M Yusrin terjebak banjir di ruas Bati-Bati ke Banjarbaru. Dia salah jalan. Karena hanya bersama sopir, terpaksa Yusrin turun mendorong mobilnya dari belakang. Diam-diam kami tersenyum geli. Ada yang lebih menderita, ternyata.

Selasa paginya saya kesiangan. Lalai begadang. Awalnya mengira acara mulai pukul satu siang. Padahal jam 8 udah start. Terpaksa mandi seadanya. Restoran hotel nan mewah mau tak mau tidak sempat dijamah. Sayang, padahal ada kupon gratis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X