• Senin, 22 Desember 2025

Lobi-Lobi di Atas Panggung

Photo Author
- Rabu, 17 November 2021 | 15:23 WIB
FOTO BERSAMA: Penulis dan Kepala Dispersip Nurliani Dardie berpose di sela-sela acara.
FOTO BERSAMA: Penulis dan Kepala Dispersip Nurliani Dardie berpose di sela-sela acara.

Banyak lagi yang ia minta ke Tatat. Perwakilan Perpustakaan RI itu hanya manggut-manggut khas ibu-ibu. Sesekali menangkupkan dua tangannya, seolah simbol hormat.

Di tengah aksi lobi-lobinya, Bunda Nunung seakan tersadar itu acara sosialisasi. Dia bilang: "sampai sekarang pun saya masih belajar undang-undang ini, makanya kita undang Bu Tatat memberi materi".

Kalimat itu hampir membuat saya terbahak. Betapa lihainya Bunda Nunung memoles kalimat. Mengingatkan saya dengan pesulap jalanan yang coba alihkan perhatian penonton dengan beberapa trik supaya dagangan laku. Oles kecap di sana, oles kecap di sini.

Aksinya itu nampaknya berhasil. Apa buktinya? Ketika Tatat berikan meteri, isinya balik banyak memuji Nunung. Paling berkesan di matanya adalah, gebrakan Nunung saat mulai menjabat Kadispersip Kalsel sejak 2017 silam. Dalam waktu tiga tahun, dapat penghargaan terbaik membangun literasi.

Bahkan Tatat terpaksa harus dihentikan. Ibu paruh baya itu masih betah. Materi intinya belum sampai. Tapi jadwal penerbangannya sudah memanggil-manggil.

"Aduh. Padahal saya mau bahas literasi. Itu poinnya. Waktu lain ya. Sayang ini, kenapa terbatas sekali." Tatat tidak bersandiwara. Ekspresi sedihnya mirip ibu-ibu pengajian yang sedang asyik menggosip, tapi tetiba ditelepon suami untuk masak.

Bunda Nunung anteng saja. Dia memberikan bahasa tubuh. Kalau itu bukan soalan besar. Pesawat lebih penting. Mungkin pikirnya: toh, misi lobi gue udah jalan.

Ya, harus saya akui. Gaung nama Bunda Nunung tinggi gemanya. Belum ada seingat saya kepala dinas di perpustakaan se-populer dia. Bahkan kepala dinas lain di provinsi Kalsel pun rasanya belum ada se terkenal Bunda Nunung.

Saya dan Agus diundang ke ruang pribadinya di kantor. Ada ruang virtual seperti lobi hotel. Kemudian kamar mandi dan WC yang, ah, wah pokoknya. "Menteri pernah rapat terbatas sama Presiden di sini (ruang virtual). Tiga jam," ujarnya.

Iseng saya berkeliling. Pengunjung semua mengaku betah. "Tapi kalau bisa ada cemilan sama air mineral gratis," kata mahasiswi berjilbab bertubuh mungil, Riska Amelia Islami. Alisnya tebal dan rapi.

Lain lagi dengan pengakuan mahasiswi berbaju dingin hijau, yang warna kulit dan potongan rambutnya begitu menarik. "Baru sekali ke sini. Gak nyangka ada tempat begini di Banjarmasin," aku Veronica Lioni, mahasiswi tingkat akhir fakultas dokter ULM.

Pulang perpustakaan saya merenung. Andai sebagus ini perpus di zaman saya kuliah. Dan secantik-cantik itu pengunjungnya.

Sayang peringatan batas check out hotel mengingatkan kami. Seperti Tatat: kami harus pulang. Di perjalanan kami sepakat: ilmu lobi Bunda Nunung harus dikuasai. Kami awalnya salah lobi. Pinjam roda empat, mestinya yang benar naik travel teman gratis. ()

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X