PROKAL.CO, Jumlah kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Kota Banjarbaru menunjukkan tren peningkatan.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banjarbaru, sejak Januari hingga Oktober 2024 ditemukan 64 kasus baru. Hal ini menambah total kasus HIV di kota ini menjadi sekitar 600 kasus sejak awal pendataan.
Baca Juga: Dengan Program Rumah Bahagia, Kecamatan Loa Kulu Berkomitmen Percepat Penanganan Stunting
Menurut Sekretaris KPA Banjarbaru, Edi Sampana, meski peningkatan ini mencerminkan tantangan besar, temuan kasus baru dianggap positif untuk mempercepat penanganan.
"Dengan banyaknya temuan kasus baru HIV, ini dinilai baik karena selama ini kasus seperti gunung es," ungkapnya pada Minggu (17/11).
Edi menjelaskan bahwa lebih dari separuh kasus HIV di Banjarbaru terjadi pada laki-laki. Faktor yang mempengaruhi tingginya angka pada kelompok ini mencakup praktik prostitusi dan aktivitas seksual berisiko, seperti hubungan sesama jenis.
Namun, ia menekankan bahwa HIV tidak mudah menular melalui kontak biasa. “Masyarakat tidak perlu takut atau menjauhi penderitanya. Penyakit ini membutuhkan pemahaman yang tepat,” ujarnya.
Baca Juga: 300 TKA Bekerja di Kaltara, Disnakertrans Tegaskan Perusahaan Harus Laporkan!
Langkah KPA dan Pentingnya Kesadaran Dini
Untuk mengendalikan penyebaran HIV, KPA Banjarbaru aktif mendorong warga berisiko tinggi untuk segera melakukan tes HIV.
Tes ini dapat dilakukan di sekretariat KPA atau puskesmas terdekat. Langkah ini penting untuk memastikan deteksi dini dan memulai pengobatan antiretroviral (ARV) jika diperlukan.
Selain deteksi dini, KPA terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya hubungan seksual yang aman, penggunaan alat pelindung seperti kondom, serta menghindari penggunaan jarum suntik tidak steril.
Langkah ini bertujuan untuk menekan laju penyebaran HIV yang sebagian besar disebabkan oleh hubungan seksual tidak aman dan berbagi jarum suntik.
Baca Juga: Pengendara Ugal-Ugalan di Nunukan Tabrak Mobil Pejabat BNN, Ternyata Positif Narkoba!
Memahami HIV dan Tantangannya
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat penderitanya rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Jika tidak segera diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah.