Sejak tahun 2015, dia bertekad menjadikan segala sesuatunya menjadi bermanfaat yang bisa memperbaiki perekonomian bagi dirinya dan warga sekitarnya.
Berkat ketekunannya berusaha, dari hanya punya dua ekor sapi, sekarang sudah punya delapan ekor sapi yang terus dikembangbangbiakan. Bahkan, sudah ada 10 petani yang dia tularkan ilmunya untuk menerapkan teknik pengolahan limbah sawit menjadi pakan ternak.
Petani tersebut di antaranya berasal dari Tualan hHulu, Palangka Raya Km 39, Desa Sari Harapan Kecamatan Parenggean, Desa Sumber Makmur.
”Awalnya mereka membeli pakan dengan saya. Setelah saya berikan pelatihan menularkan ilmu untuk mereka, akhirnya mereka mulai mengembangkannya sendiri dan ada beberapa petani baru yang mencoba teknik ini, di antaranya Desa Pundu, Cempaga Hulu, Telaga Antang, dan dua Desa Bandar Agung dan Beringin Tunggal Jaya di Kecamatan Parenggean yang baru bergabung,” ujarnya.
Ke depannya, Paryono berharap Kotim bisa menjadi daerah swasembada daging dan dapat melahirkan para peternak andal yang mampu mengembangbiakan sapi lokal menjadi sapi unggul. (***/ign)