• Senin, 22 Desember 2025

Melihat Warung Kopi Ikhlas Milik Ade Septian

Photo Author
- Selasa, 25 Agustus 2020 | 14:56 WIB
IDE BARU: Ade Septian pemilik warung Kopi Ikhlas di Jalan HAM Rafi'i Pangkalan Bun. (RINDUWAN /RADAR PANGKALAN BUN )
IDE BARU: Ade Septian pemilik warung Kopi Ikhlas di Jalan HAM Rafi'i Pangkalan Bun. (RINDUWAN /RADAR PANGKALAN BUN )

"Ada yang tidak bayar, ada yang lupa bawa uang kemudian lupa bayar dan saya tidak menagih. Tapi ada juga yang membayar makanan dan minuman dengan harga yang lebih tinggi," ujarnya. 

Dirinya percaya rezeki tidak akan tertukar. Dengan prinsip selalu ikhlas membuat dirinya merasa jauh lebih tenang dalam menjalankan usaha warung kopi tersebut. 

"Saya percaya rezeki dari Allah. Rezeki untuk saya dan keluarga juga tidak akan tertukar. Justru selama berjualan di sini tidak pernah rugi," ujarnya. 

Secara Rinci Ade menjelaskan, kopi susu itu dihargai sendiri oleh pembeli Rp 5 ribu per satu cangkir. Itu untungnya juga sudah besar, karena modalnya kopi susu sachet itu Rp 1.500 rupiah tambah air panas buatan sendiri. 

Begitu juga dengan es teh modalnya hanya teh, gula, dan es batu. Tidak butuh modal yang terlalu besar. Saat ada yang tidak membayar, dirinya juga ikhlas. 

"Memang selama ini baru kopi yang seadanya saja. Belum bisa kopi mahal. Tapi kedepan pengennya juga kopi arabika, robusta yang diracik sendiri, kalau bisa," ujarnya. 

Dijelaskan Ade Septian, ide membuat warung ikhlas ini berawal karena dirinya suka minum kopi.  

"Yang ada di Pangkalan Bun untuk ngopi ya kafe. Sementara kalau datang ke kafe harus bawa uang lebih. Maka muncul membuat warung kopi di rumah," katanya. 

Setelah dipertimbangkan, dirinya memutuskan untuk menyewa tanah kosong kemudian dibangun warung kopi. Tempatnya juga didesain lebih asyik, sehingga pembeli bisa saling ngobrol. 

"Namanya warung kopi, tapi tempatnya asiklah. Mirip kafe dikit," ucapnya lantas senyum. 

Dirinya memutuskan tidak membuat warung kopi di rumah karena, warung kopi identik dengan orang kumpul dan sambil merokok. Sementara dirinya masih mempunyai anak balita. 

"Maka kita sewa tempat yang strategis dan bebas mau merokok. Termasuk warung kami juga  sediakan wifi gratis. Sehingga pengunjung bisa santai main game dan sebagainya sepuasnya," sebutnya. 

Selain karena suka ngopi, dirinya membuat warung Kopi Ikhlas ini bisa buat silaturahmi. Karena dirinya merasa setiap pengunjung dirasakan seperti saudara. 

"Kalau ada orang datang, pesan kemudian dinikmati itu saja senang. Kemudian ada yang saling ngobrol, jadinya terjalin silaturahmi di situ. Soal bayar seikhlasnya saja," sebutnya.

Dirinya juga tidak pernah mempermasalahkan pengunjung yang tidak mempunyai uang. Dirinya bakal memberikan minuman yang dirinya punya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X