Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, menjelaskan pembangunan TIC juga bertujuan untuk mengembangkan UMKM dan memberdayakan masyarakat setempat.
Kawasan wisata kuliner yang sebelumnya terlihat kumuh, sekarang sudah tertata dengan baik.
Ke depan akan dilihat lagi jika masih ada kekurangan yang perlu ditambah beberapa fasilitas pendukung, seperti panggung hiburan yang menghadap ke laut.
Baca Juga: Sri Juniarsih-Gamalis Sah Menang, MK Tolak Gugatan Sengketa Pilkada Berau
"Kami ingin menyediakan tempat yang lebih layak untuk usaha kuliner dan kios cenderamata di Kecamatan Pulau Derawan," jelasnya.
Apalagi, Kampung Tanjung Batu merupakan salah satu kawasan penyangga utama pariwisata di Kepulauan Derawan.
Dengan keberadaan mangrove dan daya tarik wisata lainnya, pengunjung kini dapat menikmati fasilitas yang lebih baik, mulai dari tempat makan hingga toko oleh-oleh.
"Jadi, wisatawan yang pulang dari Derawan atau yang sedang berkunjung ke sini bisa menikmati makanan enak di tempat yang lebih nyaman," tambahnya.
Baca Juga: Optimalkan Perlindungan Pekerja, Pemerintah Terbitkan PP JKP dan JKK BPJS Ketenagakerjaan
Ilyas menyebut, sumber pendanaan pembangunan kawasan TIC tersebut berasal dari APBD Perubahan 2024 sebesar Rp 2 miliar. Ditambah dengan dana alokasi khusus (DAK) pariwisata tahun 2024 sebesar Rp 5,4 miliar.
Dalam perencanaannya, pengelolaan TIC ini masih akan dirapatkan kembali oleh pemerintah daerah. Bisa saja nantinya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) atau organisasi kampung lain bekerja sama dalam operasionalnya.
Pihaknya pun telah mengatur retribusi bagi UMKM yang akan mengisi kios kuliner dan cenderamata sesuai peraturan daerah (perda) yang berlaku.
"Pengelolaannya akan ditentukan melalui rapat bersama dengan Bapenda dan instansi terkait lainnya," ungkapnya.
Dengan adanya TIC ini, diharapkan sektor pariwisata Berau semakin berkembang dan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.