Di antaranya, menggunakan pesawat jet untuk penerbangan ke Berau, menambah penerbangan langsung tanpa transit, hingga menambah jumlah maskapai yang melayani rute Berau.
"Saat ini, hanya ada dua grup maskapai yang melayani rute ke Berau, yakni Lion Group melalui Batik Air dan Wings Air serta Citilink. Padahal, masih banyak maskapai lain yang bisa beroperasi di sini," jelasnya.
Baca Juga: Ada Peluang Besar Ekspor ke UEA, Komoditas Rempah Paling Banyak Dicari
Selain itu, Ferdinan juga melihat peluang untuk membuka rute baru, seperti Makassar-Berau. Ia menjelaskan, rute baru ini bisa mendapatkan perlindungan selama dua tahun sesuai peraturan Menteri Perhubungan, sehingga maskapai lain tidak bisa masuk sebelum masa perlindungan berakhir.
"Rute Makassar-Berau sangat potensial. Jika ada maskapai yang berminat membuka rute ini, mereka bisa mengajukan perlindungan khusus selama dua tahun," tambahnya.
Hal itu juga berkaca dari rute sebelumnya yang sempat ada namun berhenti beroperasi, yakni Jogjakarta-Berau melalui maskapai Batik Air.
Menurutnya, okupansi penumpang masih tergolong stabil, dan seharusnya tidak menjadi pertimbangan untuk tidak beroperasi.
Hanya, kata Dia, mungkin ada pertimbangan lain dari pihak maskapai yang menyebabkan rute tersebut dihentikan.
Baca Juga: Tiket Sudah Habis, Pelni Cabang Nunukan Tambah Kuota Tiket
Dengan adanya dukungan dari Pemprov Kaltim, dirinya berharap diskusi dengan Kementerian Perhubungan dapat menghasilkan kebijakan yang berpihak pada penurunan harga tiket pesawat ke Berau.
Bandara Kalimarau, kata dia, siap mendampingi Pemprov Kaltim dalam mengajukan program strategis terkait penerbangan, termasuk menginformasikan rute-rute potensial yang bisa ditawarkan kepada maskapai lain agar mau beroperasi di sini.
Ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan sektor pariwisata Berau. (*/aja/far)