PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mencatat deflasi pada Juni 2025.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Berau secara month to month mengalami penurunan sebesar 0,18 persen.
Sedangkan inflasi secara year on year (yoy) tercatat sebesar 0,77 persen.
Ini menjadikan Berau sebagai wilayah dengan inflasi tahunan terendah di Provinsi Kaltim.
Kepala BPS Berau, Yudi Wahyudin, menjelaskan IHK merupakan indikator strategis untuk melihat perkembangan harga komoditas yang dikonsumsi masyarakat.
Penghitungan IHK menggunakan data Survei Biaya Hidup (SBH), dan telah disempurnakan kembali oleh BPS pada IHK tahun dasar 2022, termasuk dengan mempertimbangkan bobot jenis pasar dalam menghitung rata-rata harga setiap komoditas.
Inflasi secara tahunan di Kabupaten Berau menurun jika dibandingkan dengan Mei 2025 yang sebesar 0,92 persen.
“Selama Juni, ada beberapa fenomena yang mempengaruhi angka inflasi. Salah satunya adalah meningkatnya pasokan sayuran dari petani lokal maupun luar daerah, yang menyebabkan harga sayur, terutama bayam, mengalami penurunan,” ujarnya.
Di sisi lain, momentum Iduladha yang bertepatan dengan libur sekolah turut mendongkrak permintaan transportasi udara.
Akibatnya, harga tiket pesawat naik dan menjadi salah satu penyumbang inflasi di Berau bulan Juni ini.
"Momen Iduladha dan libur panjang sekolah menyebabkan permintaan terhadap penggunaan transportasi udara terus meningkat, sehingga meningkatkan harga tiket pesawat di Kabupaten Berau," tuturnya.
Secara keseluruhan, Provinsi Kaltim mencatat deflasi month to month sebesar 0,54 persen dan inflasi year on year sebesar 1,62 persen.
Sementara inflasi year to date di provinsi ini berada di angka 1,85 persen.
Untuk Kabupaten Berau, inflasi year to date tercatat sebesar 1,02 persen.
Jika melihat tren pada tiga bulan pertama 2025, inflasi bulanan di Berau terus mengalami peningkatan.
Namun, memasuki April mulai menunjukkan penurunan, hingga akhirnya terjadi deflasi pada Mei dan Juni.
“Penurunan ini lebih banyak disebabkan oleh komoditas pangan, terutama sayuran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi tertinggi bulan ini, sebesar 0,99 persen dengan andil 0,28 persen,” terangnya.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Tanggung Semua Biaya Mahasiswa Baru Angkatan 2025, Bagaimana Mekanismenya?
Beberapa komoditas penyumbang utama deflasi antara lain bayam yang memberikan andil 0,11 persen, disusul daging ayam ras, sawi hijau, kangkung, terong, ikan tongkol, jagung manis, ikan kembung, daun kemangi, dan emas perhiasan.
Sementara penyumbang inflasi bulan Juni, meski lebih kecil dampaknya, antara lain adalah tiket angkutan udara dengan andil 0,11 persen, bawang merah, tomat, jeruk nipis, ketimun, cumi-cumi, kelapa, semangka, dan kerupuk siap makan.
Sementara jika dilihat secara tahunan, BPS mencatat bahwa inflasi Berau sebesar 0,77 persen, masih ada kenaikan harga dibandingkan Juni 2024.
Komoditas penyumbang inflasi tahunan terbesar di Berau antara lain emas perhiasan dengan andil 0,35 persen, kopi bubuk, udang basah, minyak goreng, ikan bandeng, sigaret kretek mesin, kue basah, sewa rumah, terong, dan bayam.
Tiga kelompok pengeluaran terbesar yang menyumbang inflasi tahunan di Berau adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang inflasi 5,91 persen, dengan andil 0,41 persen.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi 0,56 persen dengan andil 0,16 persen.
Serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran menyumbang inflasi 1,78 persen dengan andil 0,12 persen.
Namun demikian, ada juga beberapa komoditas yang menjadi penahan inflasi tahunan, seperti daging ayam ras dengan andil -0,54 persen, angkutan udara, tomat, pisang, beras, kubis, bensin, laptop atau notebook, pembalut wanita, dan sabun deterjen bubuk.
Baca Juga: Ngaku Mabuk, Pria di Tanah Grogot Ini Langsung Main Peluk Wanita Muda di Kafe, Ya...Ditangkap Polisi
Secara wilayah, tingkat inflasi tahunan tertinggi di Kaltim pada Juni 2025 terjadi di Balikpapan dan Samarinda, masing-masing sebesar 1,77 persen.
Inflasi tahunan terendah terjadi di Berau, yakni 0,77 persen.
"Sedangkan deflasi month to month terdalam dicatatkan di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,22 persen," sebutnya. (aja/far)