PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Said mengungkapkan, adanya ketertarikan investor asal Tiongkok untuk menanamkan modal di sektor perikanan di pesisir Berau.
Bahkan, mereka disebut telah menawarkan teknologi yang diyakini mampu memperpanjang daya tahan hasil tangkapan ikan.
Baca Juga: Siap-Siap, Disnakertrans Berau Akan Gelar Enam Pelatihan untuk Cetak Tenaga Terampil, Ini Daftarnya
“Mereka (investor) menyebut bisa memperlambat pembusukan, sehingga komoditas ikan bisa lebih tahan lama,” ujarnya.
Meski pertemuan tersebut belum membuahkan tindak lanjut konkret, Pemkab Berau tetap menyambut positif niat investasi tersebut.
“Mereka (investor) menyebut bisa memperlambat pembusukan, sehingga komoditas ikan bisa lebih tahan lama,” ujarnya.
Meski pertemuan tersebut belum membuahkan tindak lanjut konkret, Pemkab Berau tetap menyambut positif niat investasi tersebut.
Wilayah pesisir seperti di Kecamatan Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu Putih hingga Bidukbiduk disebut-sebut sebagai daerah yang menjadi perhatian calon investor tersebut.
“Wilayah-wilayah pesisir ini memang kaya sumber daya perikanan. Jadi jika ada pihak yang ingin masuk dan membantu pengembangannya, tentu kita siapkan perangkat pendukungnya,” jelasnya.
Investasi yang dibidik antara lain menyasar penyediaan alat tangkap dan sarana pendukung perikanan.
“Wilayah-wilayah pesisir ini memang kaya sumber daya perikanan. Jadi jika ada pihak yang ingin masuk dan membantu pengembangannya, tentu kita siapkan perangkat pendukungnya,” jelasnya.
Investasi yang dibidik antara lain menyasar penyediaan alat tangkap dan sarana pendukung perikanan.
Termasuk kemungkinan membangun fasilitas pengolahan atau cold storage untuk menjaga kualitas hasil laut.
Menurutnya, ini menjadi pembeda dengan pola penangkapan tradisional yang selama ini masih dominan digunakan nelayan lokal.
Baca Juga: BPBD Berau Imbau Warga Waspada Kebakaran, Diingatkan Melakukan Langkah-Langkah Ini
“Karena selama ini hanya mengenal teknologi sederhana, begitu ikan ditangkap langsung masukkan box, selesai. Tapi mereka ada treatment sendiri agar daya tahan bisa bertahan lebih lama,” katanya.
Di siai lain, keberadaan Bandara Kalimarau menjadi keunggulan tersendiri bagi Berau.
“Karena selama ini hanya mengenal teknologi sederhana, begitu ikan ditangkap langsung masukkan box, selesai. Tapi mereka ada treatment sendiri agar daya tahan bisa bertahan lebih lama,” katanya.
Di siai lain, keberadaan Bandara Kalimarau menjadi keunggulan tersendiri bagi Berau.
Dengan kargo udara, distribusi hasil perikanan bisa dilakukan lebih cepat ke luar daerah, termasuk pasar ekspor.
Ini tentu bisa menjadi daya tarik tambahan bagi investor, terutama yang bergerak di bidang perikanan dan pertanian.
“Kita bersyukur punya bandara. Jadi kalau nanti hasil panen atau tangkapan meningkat, tidak terlalu sulit untuk mengirim ke luar daerah,” ujarnya.
Meski begitu, Said menegaskan, pemkab tetap menunggu keseriusan investor untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Kita bersyukur punya bandara. Jadi kalau nanti hasil panen atau tangkapan meningkat, tidak terlalu sulit untuk mengirim ke luar daerah,” ujarnya.
Meski begitu, Said menegaskan, pemkab tetap menunggu keseriusan investor untuk merealisasikan rencana tersebut.
Baca Juga: Mantap, Nasabah di Berau Dapat Label Jujur dari Pegadaian, Mayoritas Barang Gadai Ditebus
Ia menyebut, rencana kunjungan lanjutan secara teknis ke wilayah pesisir masih ditunggu dalam waktu dekat.
“Siapa pun yang ingin berinvestasi dan serius, tentu akan difasilitasi. Yang penting investasi bisa membawa dampak bagi masyarakat, terutama membuka lapangan kerja dan meningkatkan nilai tambah komoditas lokal,” tegasnya.
Dirinya optimistis sektor perikanan Berau bisa berkembang lebih pesat ke depan.
“Siapa pun yang ingin berinvestasi dan serius, tentu akan difasilitasi. Yang penting investasi bisa membawa dampak bagi masyarakat, terutama membuka lapangan kerja dan meningkatkan nilai tambah komoditas lokal,” tegasnya.
Dirinya optimistis sektor perikanan Berau bisa berkembang lebih pesat ke depan.
Upaya membuka pintu investasi pun terus dilakukan, dengan tetap menjaga kepentingan masyarakat dan keberlanjutan sumber daya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Nanang Bakran, menjelaskan pihaknya telah memiki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemberian Insentif Kemudahan Penanaman Modal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Nanang Bakran, menjelaskan pihaknya telah memiki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemberian Insentif Kemudahan Penanaman Modal.
Ini nerupakan salah satu upaya menarik penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Berau.
Serta untuk meningkatkan nilai realisasi investasi di daerah.
Dicontohkan, penanam modal yang ingin berinvestasi di Kabupaten Berau akan diberi sejumlah kemudahan, termasuk secara administratif.
Dicontohkan, penanam modal yang ingin berinvestasi di Kabupaten Berau akan diberi sejumlah kemudahan, termasuk secara administratif.
Sebab, yang menjadi permasalahan selama ini pemodal banyak dihadapkan dengan sesuatu yang rumit.
Baca Juga: Musim Kemarau di Long Apari, Minta Turunkan Helikopter untuk Antar Logistik ke Wilayah Sulit Dijangkau
"Dalam kemudahan itu tentu kami ada kolaborasi dengan beberapa OPD teknis lainnya," sebutnya.
Menurutnya, semua orang yang ingin berinvestasi tentunya ingin kenyamanan. Terlebih terkait perpajakan yang dinilai menjadi kendala.
"Dalam kemudahan itu tentu kami ada kolaborasi dengan beberapa OPD teknis lainnya," sebutnya.
Menurutnya, semua orang yang ingin berinvestasi tentunya ingin kenyamanan. Terlebih terkait perpajakan yang dinilai menjadi kendala.
"Bagaimama orang mau memulai investasi kalau belum apa-apa sudah ditarik pajak. Adanya pemberian intensif ini untuk memberi keringanan terhadap kebijakan pajak tersebut, jadi bukan diberikan uang," jelasnya. (aja/far)