Dan begitulah si perempuan ditangkap.
Pengadilan menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada si perempuan karena mencuri bulan. Perang dunia berhasil dihindari. Para ilmuwan bekerja sama untuk mengembalikan bulan ke langit.
Dan si perempuan, bagaimana pun, merasa bahagia berada di penjara. Setidak-tidaknya, ia tidak perlu bertemu dengan si lelaki.
Dan si lelaki yang merasa bersalah menghabiskan waktu memandangi bulan yang sudah kembali ke langit. Ia menangis. Ia terus menangis setiap malam. Dan konon, bertahun-tahun kemudian, si lelaki menjadi seekor burung pungguk. (dwi/k8)
Dadang Ari Murtono, lahir di Mojokerto, Jawa Timur. Bukunya yang sudah terbit antara lain Ludruk Kedua (kumpulan puisi, 2016), Samaran (novel, 2018), Jalan Lain ke Majapahit (kumpulan puisi, 2019), Cara Kerja Ingatan (novel, 2020), Sapi dan Hantu (kumpulan puisi, 2022), Cerita dari Brang Wetan (kumpulan cerpen, 2022), serta Peta Orang Mati (Kumpulan Cerpen, 2023). Saat ini tinggal di Samarinda dan bekerja penuh waktu sebagai penulis serta terlibat dalam kelompok suka jalan.