PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Bandara Kalimarau di Kabupaten Berau terus membuka peluang besar untuk mendorong ekspor langsung dari daerah ini.
Sejak 2024, pintu ekspor udara resmi tersedia, meski hingga kini baru dimanfaatkan untuk produk kelautan.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin, menyebut potensi lain masih belum tergarap maksimal.
“Kalau kita bicara ekspor, saat ini baru marine product. Pertanian, perkebunan, dan perhutanan belum jalan,” ujar Ferdinan, Jumat (11/4/2025).
Ia menjelaskan, meskipun Kalimarau adalah bandara domestik, kini telah memiliki fasilitas untuk ekspor langsung, menjadikannya satu dari sedikit bandara di Indonesia yang memiliki keistimewaan tersebut.
“Bandara domestik tapi bisa ekspor, hanya Kalimarau. Kami imbau masyarakat, khususnya eksportir, untuk manfaatkan peluang ini,” tegasnya.
Selain produk unggulan daerah, Ferdinan juga menekankan potensi besar sektor UMKM yang dinilai layak menembus pasar ekspor.
Baca Juga: Investasi di Kabupaten Berau Menurun, Gara-garanya Ini
Menurutnya, jalur udara menawarkan banyak keuntungan seperti kecepatan, kepastian waktu, nilai jual tinggi, dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“UMKM juga potensial. Dengan dukungan bupati, harapannya ini bisa benar-benar dimanfaatkan,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I, DPRD Berau, Subroto, menyatakan pihaknya mendukung penuh pemanfaatan fasilitas ekspor ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Ia menekankan pentingnya mendorong sektor-sektor lain seperti UMKM, pertanian, dan perkebunan agar ikut memanfaatkan fasilitas ekspor udara ini.
“Potensinya besar. Harus dimanfaatkan tidak hanya untuk produk laut, tapi juga sektor lain yang bisa dorong ekonomi masyarakat,” kata Subroto.